Total Tayangan Halaman
Selasa, 15 November 2011
Terobos Keamanan, Lukman Nekat Dekati Pesawat US Air Force
DENPASAR - Polisi masih kesulitan mengungkap motif seorang pria yang nekat menerobos Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dan hendak mendekat ke pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force).
"Kita belum bisa ungkap motif pelaku, sebab sampai sekarang dia masih belum bisa diajak bicara," kata Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga.
Pria misterius tersebut hingga kini masih diamankan pihak Polsek Pelabuhan Bandara Ngurah Rai untuk kepentingan pemeriksaan.
Aksi pria asal Jawa Timur itu dilakukan pada Sabtu 12 November lalu saat pesawat kargo AS menurunkan logistik perlengkapan keamanan.
Saat itu, pelaku memanjat tembok bandara setinggi 3 meter namun ketika hendak mendekat ke pesawat langsung ditangkap petugas keamanan yang berjaga di lokasi.
Menurut Yoga, pelaku masih terus bungkam bahkan terlihat seperti orang linglung. Tak banyak dikorek dari diri pelaku termasuk tempat tinggal dan aktivitas keseharianya selama di Bali.
Pihaknya masih terus memeriksa intensif pelaku untuk mengungkap motifnya. Meski aksi tersebut dilakukan menjelang digelarnya KTT ASEAN ke-19 namun Yoga enggan berspekulasi terkait aksi teroris.
"Saya tidak ingin berandai-andai, karena yang bersangkutan belum mau berbicara, ya kita tunggu saja hasil pemeriksaanya nanti," sergahnya.
Di pihak lain, Komandan Lanud Ngurah Rai Letkol Jumarto menyatakan saat ini pengamanan bandara akan lebih ditingkatkan mengantisipasi kejadian itu agar tidak terulang.
"Saat ini ada dua helikopter jenis Black Hawk milik AS sudah tiba di Bandara Ngurah Rai," ujarnya dikonfirmasi okezone, Selasa (15/11/2011).
Disinggung kabar kedatangan mobil mewah Limousine yang khusus didatangkan Presiden Barack Obama, Jumarto mengatakan sampai saat ini belum tiba.
Dia mengaku sampai sekarang belum menerima jadwal kedatangan pesawat pembawa Limousine Obama selama KTT ASEAN dan KTT Asia Timur di Nusa Dua, Bali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar