Total Tayangan Halaman

Jumat, 18 November 2011

KOPASKA dan US NAVY SEALS LAKSANAKAN GLADI TEMPUR





Banyuwangi - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL melaksanakan gladi tempur dengan materi pertempuran hutan (Urban Warfare) bertempat di Hutan Selogiri, Kabupaten Banyuwagi Jawa Timur, Senin (03/10). Kegiatan itu merupakan rangkaian Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 JCET antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seal

TNI AL BUTUH HELIKOPTER ANTI KAPAL SELAM





TNI Angkatan Laut mengincar helikopter tempur Sea Wolf untuk masuk jajaran tempur memperkuat armada laut Indonesia.

Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Suparno di Jakarta, Selasa (4/10/2011), mengatakan, helikopter tersebut memiliki fungsi perang antikapal selam. “Kami merencanakan membeli satu skuadron Sea Wolf untuk mendukung operasi pengamanan laut dan juga mampu menggelar peran antikapal selam,” kata Suparno.

Helikopter Sea Wolf buatan Amerika Serikat diketahui juga dapat berperan sebagai gunship atau dilengkapi senjata berat untuk memberi dukungan tembakan udara-permukaan.

Sebelumnya, sempat dikabarkan adanya rencana pembelian helikopter Lynx atau Super Lynx.

Selasa, 15 November 2011

Terobos Keamanan, Lukman Nekat Dekati Pesawat US Air Force




DENPASAR - Polisi masih kesulitan mengungkap motif seorang pria yang nekat menerobos Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dan hendak mendekat ke pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force).

"Kita belum bisa ungkap motif pelaku, sebab sampai sekarang dia masih belum bisa diajak bicara," kata Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga.

Pria misterius tersebut hingga kini masih diamankan pihak Polsek Pelabuhan Bandara Ngurah Rai untuk kepentingan pemeriksaan.

Aksi pria asal Jawa Timur itu dilakukan pada Sabtu 12 November lalu saat pesawat kargo AS menurunkan logistik perlengkapan keamanan.

Saat itu, pelaku memanjat tembok bandara setinggi 3 meter namun ketika hendak mendekat ke pesawat langsung ditangkap petugas keamanan yang berjaga di lokasi.

Menurut Yoga, pelaku masih terus bungkam bahkan terlihat seperti orang linglung. Tak banyak dikorek dari diri pelaku termasuk tempat tinggal dan aktivitas keseharianya selama di Bali.

Pihaknya masih terus memeriksa intensif pelaku untuk mengungkap motifnya. Meski aksi tersebut dilakukan menjelang digelarnya KTT ASEAN ke-19 namun Yoga enggan berspekulasi terkait aksi teroris.

"Saya tidak ingin berandai-andai, karena yang bersangkutan belum mau berbicara, ya kita tunggu saja hasil pemeriksaanya nanti," sergahnya.

Di pihak lain, Komandan Lanud Ngurah Rai Letkol Jumarto menyatakan saat ini pengamanan bandara akan lebih ditingkatkan mengantisipasi kejadian itu agar tidak terulang.

"Saat ini ada dua helikopter jenis Black Hawk milik AS sudah tiba di Bandara Ngurah Rai," ujarnya dikonfirmasi okezone, Selasa (15/11/2011).

Disinggung kabar kedatangan mobil mewah Limousine yang khusus didatangkan Presiden Barack Obama, Jumarto mengatakan sampai saat ini belum tiba.

Dia mengaku sampai sekarang belum menerima jadwal kedatangan pesawat pembawa Limousine Obama selama KTT ASEAN dan KTT Asia Timur di Nusa Dua, Bali.

KTT ASEAN di BALI KOPASKA TNI AL IKUT SERTA PENGAMANAN






Sejumlah aparat dari berbagai kesatuan mengikuti Apel Gelar Pasukan di Lapangan Laguna, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11). Apel Gelar Pasukan tersebut dalam rangka kesiapan dan pengecekan baik personil maupun alat-alat yang digunakan untuk pengamanan KTT ASEAN ke-19, KTT Asia Timur ke-6 serta KTT terkait lainnya pada 17-19 November di Nusa Dua, Bali.

Selasa, 08 November 2011

Terbatasnya Anggaran Pemerintah Harus Komitmen Bangun Kekuatan Utama Pertahanan Negara




Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Syahfan Badri Sampurno mengatakan pemerintah harus lebih serius menjalankan komitmen untuk membangun postur kekuatan utama pertahanan negara.

“Meski kemampuan anggaran kita terbatas, namun komitmen tetap harus dilaksanakan,” kata Syahfan di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, Menhan juga harus meningkatkan efisiensi anggaran dengan memperbesar porsi pemenuhan kebutuhan anggaran minimal (minimum essential force/MEF) Alutsista, dibandingkan dengan belanja operasional dan barang-barang lainnya, kata Syahfandi.

Dikatakannya bahwa kenaikan pengajuan anggaran Kementerian Pertahanan/TNI hingga 29,5 persen dari tahun sebelumnya dianggap masih belum optimal.

Hal ini dikarenakan penganggaran yang direncanakan belum memenuhi target percepatan pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) sesuai dengan MEF Komponen Utama yang direncanakan pada 2012.

Berdasarkan laporan Menhan dalam pengajuan anggaran dan Rencana Awal Kerja Pemerintah Tahun 2012, Kemhan dan TNI mendapat alokasi anggaran Rp61,5 triliun atau naik sekitar 29,5 persen dari sebelumnya Rp47,5 triliun.

Namun dari kenaikan tersebut, ujarnya, sebagian besar digunakan untuk belanja operasional seperti gaji pegawai dan belanja barang operasional. Sedangkan program Pemenuhan Alutsista MEF Tahun 2012 baru dianggarkan Rp6 trilyun

“Sesuai Rencana Strategis Pembangunan TNI, Pemenuhan Alat Utama MEF Tahun 2012 seharusnya bisa mencapai Rp12 triliun, namun dari laporan Menteri Pertahanan ternyata baru dianggarkan Rp6 triliun. Ini masih jauh dari optimal,” ujarnya.

Karena itu, politisi PKS ini ini mendukung peningkatan anggaran pemenuhan Alutsista MEF untuk komponen utama dan memperkecil porsi belanja operasional dan barang.

Syahfan juga menyoroti permasalah yang sering muncul di Kemhan dalam hal pengadaan Alutsista.

Dalam pengamatan Syahfan, pengadaan Alustsista biasanya memakan waktu cukup lama, minimal 6 bulan, apalagi jika diimpor bisa 18-24 bulan.

Lamanya waktu pemesanan juga menjadikan proses ini rentan melanggaran peraturan perundang-undangan dan system manajemen penganggaran negara, karena akan melawati tahun anggaran yang berjalan.

Pemerintah harus memberikan kebijaksanaan untuk mengakomodir pengadaan Alutsista agar bisa dilaksanakan secara lintas tahun anggaran.

Payung hukumnya bisa dibuat dengan memasukkan klausul di Undang-Undang atau dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), ujarnya.(Sumber : Antara)