Total Tayangan Halaman

Selasa, 24 Agustus 2010

Benteng Marlborough -- sisa kajayaan inggris di bengkulu

 
Benteng Marlborough Sisa Kejayaan Inggris di Bengkulu Benteng Marlborough --

BENTENG Marlborough berdiri gagah di atas sebuah bukit. Dari benteng ini, pemandangan Samudra Hindia yang dipunggunginya terlihat sangat indah. Selain pemandangannya, ukuran dan sejarah benteng juga menjadi magnet bagi para pelancong.

Anda bisa menemukan Benteng Marlborough di Desa Kebon Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Banteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu ini didirikan oleh East India Company (EIC) pada 1713-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet.

Konon, benteng seluas 31,5 hektare yang bentuk seperti kura-kura ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India.

Sebelum memasuki benteng, terlebih dahulu Anda akan melewati sebuah jembatan yang masih terawat. Jembatan ini memang dibangun sebagai akses masuk karena benteng ini dikelilingi oleh parit yang berukuran besar.

Benteng seperti ini memang tipikal benteng-benteng Inggris yang sering kita saksikan di televisi. Parit ini biasanya digunakan sebagai pertahanan awal dari musuh sebelum masuk ke dalam benteng.

Sejarah mencatat, benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu yang menyebabkan penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali pada 1724 setelah diadakan perjanjian namun pada 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas.

Insiden penyerangan juga terjadi pada 1807 yang mengakibatkan residen Thomas Parr tewas. Kedua korban tewas diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.

Sejak awal pendiriannya, Benteng Marlborough berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia-Belanda (1825-1942), Jepang (1942-1945), dan pada perang kemerdekaan Indonesia.

Benteng ini juga sempat manjadi markas Polri pada 1948 saat Jepang kalah. Namun, pada 1949-1950, Benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Baru setelah Belanda pergi pada 1950, benteng ini menjadi markas TNI-AD.

Hingga 1977, benteng ini kemudian diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya serta salah satu obyek wisata di Kota Bengkulu

Satu hal yang juga menarik, di salah satu kamar benteng ini pernah dihuni Presiden RI pertama Ir. Soekarno ketika menjalani hukuman buangan masa penjajahan Belanda.

Bila ingin mengetahui lebih jelas tentang benteng ini, Anda bisa meluangkan waktu untuk berlibur ke Kota Bengkulu dan merasakan langsung pesona benteng dan pemandangan di sekitarnya.

Oiya, lokasi benteng juga berbatasan dengan Perkampungan China, yang juga kawasan obyek wisata. Jadi, setelah puas berkeliling Anda bisa segera menuju perkampungan China untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar