Total Tayangan Halaman

Selasa, 21 Juni 2011

TNI-AL Butuh 10 Unit Kapal Selam




Kapal Selam TNI-AL KRI Cakra.

Jakarta - Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda TNI Susilo mengatakan, TNI Angkatan Laut setidaknya membutuhkan 10 unit kapal selam untuk kebutuhan penjagaan dan pertahanan wilayah laut Indonesia. “Saat ini kita cuma punya dua. Itu pun yang satu sedang diperbaiki,” kata Susilo ketika dihubungi Tempo, Minggu 5 Juni 2011.

Tiga kapal selam, menurut Susilo, harus selalu disiagakan masing-masing di kawasan timur, tengah dan barat perairan Indonesia. Tiga kapal selam lain untuk infrastruktur pelatihan. Sisanya, “Cadangan jika salah satu kapal selam sedang diperbaiki atau menjalani perawatan rutin,” ujarnya

Jika kebutuhan 10 kapal selam itu terpenuhi, dipastikan setiap saat selalu ada kapal selam bersiaga di wilayah laut Indonesia. Karena saat ini TNI hanya memiliki dua kapal selam, otomatis hanya satu kapal selam yang beroperasi saat yang lain menjalani perawatan. Apalagi, kapal selam harus menjalani proses kalibrasi secara rutin.

TNI AL saat ini juga belum memiliki kapal selam khusus untuk keperluan latihan. Kebutuhan kapal selam dinilai menjadi salah satu kebutuhan strategis karena kondisi perairan Indonesia yang terdiri dari banyak layer (lapisan). Perairan Indonesia juga memiliki temperatur ideal untuk beroperasinya kapal selam. Layer-layer ini membuat kapal selam sulit dilacak oleh radar musuh dan sulit ditembus oleh gelombang elektromagnetik.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno mengatakan, TNI AL sekurang-kurangnya butuh enam buah kapal selam. Saat ini TNI AL baru memiliki dua kapal selam, yakni KRI Cakra dan KRI Nenggala yang dimiliki sejak tahun 1980-an. Itu pun, KRI Cakra masih dalam perbaikan dan baru rampung Januari tahun depan. Untuk memenuhi jumlah miminal itu, “TNI AL butuh empat buah kapal selam lagi,” katanya.

Namun untuk dapat memenuhi jumlah ideal itu masih dibutuhkan waktu yang cukup lama. Pasalnya, setelah dipesan, proses pembuatan kapal selam butuh waktu bertahun-tahun. “Minimal 3 tahun,” ujar Soeparno.

Pemerintah berencana membeli dua unit kapal selam untuk melengkapi armada TNI AL pada tahun ini. “Tahun ini kami harapkan bisa eksekusi,” kata Laksamana Muda Susilo. Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) Kementerian Pertahanan saat ini tengah menggodok rencana pembelian tersebut. Penggodokan sudah memasuki tahap memilih satu diantara tiga negara produsen yang telah mengajukan penawaran. Yakni Jerman, Perancis atau Korea

Sabtu, 04 Juni 2011

Teror bom di kapal pertamina





(sejumlah personil pasukan katak sedang melakukan penyergapan dan pembersihan kapal yang sedang di teror)







PALEMBANG - PT Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju-SeiGerong menggelar latihan (exercise) antisipasi aksi teroris dan kebakaran tanker di Sungai Musi yang dapat mengganggu stabilitas keamanan pelabuhan melalui Drill Exercise The International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code 2011 PT Pertamina (Persero) Marine Regional II Shipping, Kamis (26/5).

Acara ini dihadiri Kapolda Sumsel, Irjen Pol Hasyim Irianto dan GM RU III, Irwan.

Latihan ini digelar dalam rangka meningkatkan keamanan pelabuhan dari aksi penculikan, penyanderaan, pembajakan, ancaman pengeboman, evakuasi maupun lainnya.

Drill Exercise ISPS Code 2011 melibatkan TNI AL, Polri, SAR, Adpel dan Pertamina RU III sebagai tuan rumah.

Latihan dimulai adanya ancaman bom dan teroris dan berhasil dilumpuhkan Brimob Polda Sumsel. Dilanjutkan kesigapan tim SAR dan Pertamina RU III dalam menanggulangi kebakaran tongkang minyak dan evakuasi korban menggunakan helikopter dari BASARNAS di Sungai Musi.

Aksi dilanjutkan dengan kesigapan Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL melumpuhkan penyandera KM Cinta dan mengevakuasi korban cedera dengan helikopter TNI AL. Latihan diakhir dengan pemusnahan bom dari teroris oleh TNI AL.

Jumat, 03 Juni 2011

top special force indonesia (Frogman of indonesia)kopaska

Komando pasukan katak



Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.

Kopaska berkekuatan 300 orang. Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.



Sejarah







Komando Pasukan Katak disingkat KOPASKA adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia waktu itu Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954.

Bapak dari Kopaska adalah Kapten Pelaut Iskak dari sekolah pasukan katak angkatan laut di pangkalan angkatan laut Surabaya. Tugas utama dari pasukan ini adalah peledakan/demolisi bawah air termasuk sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh, torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar serta antiteror di laut/maritime counter terorism . Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim tim Detasemen Paska dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.



FROGMAN of Indoesia



Kopaska - Pengamanan Pantai

Satuan Pasukan Katak Armada Barat (Satpaska Armabar)
Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 Combat SAR
Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
Detasemen 5 Underwater Demolition
Detasemen 6 Special Boat Unit
Satuan Pasukan Katak Armada Timur (Satpaska Armatim)


Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)






Detasemen 2 Operasi Khusus









Detasemen 3 Combat SAR








Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence









Detasemen 5 Underwater Demolition








Detasemen 6 Special Boat Unit

Tugas "Manusia Katak"
Kopaska Parade

Tugas dalam Operasi Amphibi
Beach Recconaisance
Post Reconnaisance
Beach Clearing
SUROB (Surf Observation)
Operasi Khusus
Sabotase / Anti Sabotase (Teror)
Clandestein
Combat SAR
Mine Clearance Ops
Send and Pick up agent
Operasi Tambahan






PAM VIP VVIP & Vital Obj
Underwater Survey
SAR
Underwater Salvage
Factual Information Gathering

Perekrutan
Kopaska - Penyusupan Air

Anggota TNI AL (kecuali Korps Marinir)
Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
Lulus Tes Ketahanan Air
Lulus Psikotest khusus
Lulus Kesehatan khusus bawah air
Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
Hellweek

Lama pendidikan

10 bulan
Tempat pendidikan









Di Sekolah Pasukan Katak TNI AL (SEPASKAL) / Komando Pendidikan Operasi Laut -KODIKOPSLA / Komando Pengembangan Pendidikan TNI AL - KOBANGDIKAL) Ujung Surabaya. Sebelumnya adalah di Sekolah Penyelaman TNI AL (SESELAM) PUSDIKOPSLA KODIKAL Surabaya)
Materi Pendidikan

Akademis umum Angkatan Laut (Operasi laut, navigasi, mesin, elektronika, bangunan kapal,komunikasi dan lain lain)
Kepaskaan (Doktrin Manusia Katak,Penyelaman dasar,penyelaman tempur,renang tempur,kartografi,menembak berbagai jenis senjata, mengemudi dan menangani kapal/perahu cepat dan lain lain)
Dik Komando (Dasar komando, perang hutan, jungle survival/sea survival SERE, dan lain lain, sebelum mempunyai pendidikan Komando sendiri siswa kopaska ikut dengan pendidikan komando hutan Marinir)
Terjun (Static dan AFF). Setelah melaksanakan terjun dasar mendarat di darat selanjutnya adalah spesialisasi kemampuan terjun ( statik & free fall) untuk mendarat di sasaran sasaran lepas pantai dan laut.
Intelijen Tempur
Sabotase dan kontra sabotase
Demolisi bawah air
SAR Tempur

Jumlah personel

Nil - untuk jumlah tidak pernah di ekspos karena pasukan ini mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi dalam materi personil.
[sunting] Kegiatan saat ini

Melaksanakan Operasi khusus/Intelijen TNI dan TNI AL





Melaksanakan Operasi "Kikis Bajak"
Unit Anti Perompak Perairan Indonesia
Buru Perompak di daerah Selat Malaka
Buru Perompak di daerah Selat Sunda
Buru Perompak di daerah Bangka Belitung







Pengamanan Blok Ambalat Ambalat
Pengamanan Objek Vital Lepas Pantai Oil Rig
Latma Malindo Malaysia & Indonesia
Latma PANDU EODEX dgn Republic of Singapore Navy Naval Diving Unit / RSN-NDU secara bergantian Singapura dan Indonesia
Latma MCMEX / DIVEX dengan Tim NAVAL EOD dari 25 negara Asia Pasifik di Asia Pasifik






Latma Flash Iron / SEALEX dengan US NAVY SEAL US Navy


Latma Balance Iron dengan US Army Ranger US Army

Data kapal perang tentara laut diraja malaysia









Kapal Selam

Kelas Scorpene / Kelas Perdana Menteri

KD Tunku Abdul Rahman, diserahkan secara resmi kepada TLDM pada 3 Februari 2009 di Toulouse, Prancis [25].
KD Tun Abdul Razak, diserahkan secara resmi kepada TLDM pada 5 November 2009 di Cartagena, Spanyol ([26].

[sunting] Fregat
KD Jebat (29) saat berlabuh di Porto Malai, Langkawi, Kedah, Malaysia.

Kelas Lekiu

(29) KD Jebat
(30) KD Lekiu

[sunting] Korvet
KD Lekir (26) saat latihan militer CARAT tahun 2008.

Kelas Kasturi

(25) KD Kasturi
(26) KD Lekir

Kelas Laksamana

(134) KD Laksamana Hang Nadim
(135) KD Laksamana Tun Abdul Jamil
(136) KD Laksamana Mohammad Amin
(137) KD Laksamana Tan Pusmah

[sunting] Kapal Patroli Lepas Pantai (OPV - Offshore Patrol Vessel)

Kelas Kedah, kapal patroli generasi baru, MEKO A-100 [27]

(171) KD Kedah (berdinas mulai 25 September 2003)
(172) KD Pahang (berdinas mulai 25 Maret 2004)
(173) KD Perak (berdinas mulai 12 November 2007)
(174) KD Terengganu (diluncurkan 6 Desember 2007, belum berdinas)
(175) KD Kelantan (diluncurkan 24 November 2008, belum berdinas)
(176) KD Selangor (diluncurkan 23 Juli 2009, belum berdinas)

[sunting] Kapal Serang Cepat

Kelas Perdana

(3501) KD Perdana (dipersenjatai rudal)
(3502) KD Serang
(3503) KD Ganas
(3504) KD Ganyang (dipersenjatai rudal)

Kelas Jerong

(3505) KD Jerong
(3506) KD Todak
(3507) KD Paus
(3508) KD Yu
(3509) KD Baung
(3510) KD Pari

Kelas Handalan

(3511) KD Handalan (dipersenjatai rudal)
(3512) KD Perkasa (dipersenjatai rudal)
(3513) KD Pendekar (dipersenjatai rudal)
(3514) KD Gempita (dipersenjatai rudal)

[sunting] Kapal Penyapu Ranjau (Mine Countermeasures Vessel)

Kelas Mahamiru

(11) KD Mahamiru
(12) KD Jerai
(13) KD Ledang
(14) KD Kinabalu

[sunting] Kapal Pendukung
KD Sri Indera Sakti (1503)

Kelas Sri Indera Sakti

(1503) KD Sri Indera Sakti
(1504) KD Mahawangsa

Kapal Bantu

MV Bunga Mas Lima, kapal tanker yang diperbantukan oleh Syarikat Perkapalan Antarabangsa Malaysia Berhad (MISC Berhad) untuk operasional TLDM [28].

[sunting] Kapal Latihan

(76) KD Hang Tuah
MV Fajar Samudra
MV Mahsuri

[sunting] Kapal Tunda

(4) KTD Penyu
(6) KTD Sotong
(8) KTD Kepah

[sunting] Kapal Layar

KLD Tunas Samudera
STS Puteri Mahsuri

[sunting] Satuan Udara

Helikopter Agusta Westland Super Lynx 300, sebanyak 6 unit, tergabung dalam Skuadron 501, untuk anti kapal selam, dipersenjatai dengan rudal MBDA Sea Skua.
Helikopter Eurokopter Fennec AS 550, sebanyak 6 unit, tergabung dalam Skuadron 502, untuk intai permukaan [29].

[sunting] Kapal yang Ditransfer ke Penjaga Pantai Malaysia

Kapal Patroli Lepas Pantai Kelas Musytari

(160) KD Musytari
(161) KD Marikh

Kapal Patroli Cepat Kelas Keris

(P40) KD Lembing
(P3147) KD Sri Malaka

data pesawat tempum tentara udara diraja malaysia(TUDM)

Aset Saat Ini

ket(if you want to see data more specific please click pictures do you want to see)