Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 November 2010

TNI al Warship all time

KAPAL LATIH LAYAR

KRI Dewaruci

Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1953.
SPESIFIKASI
Dimensi: Panjang total 58,30m, Lebar lambung 9,50m , Draft 4,50m . Bobot mati 847 ton.
Tiang layar: Kapal ini memiliki 3 tiang utama yaitu tiang Bima, Yudhistira dan Arjuna serta memiliki 16 layar pendukung.
Layar: Type: Barquentin, 16 layar dengan luas total 1091 m2,
Mesin: 1 unit Diesel 986 HP, dengan satu propeler berdaun 4 (kapal layar kok pake mesin, mohon penjelasannya )
Kecepatan: 10,5 knot dengan mesin
9 knot dengan layar
Awak: 75 orang


KRI Arung Samudera

KRI Arung Samudera adalah kapal perang Indonesia berbentuk kapal layar yang mempunyai anak buah kapal sejumlah 16 orang. Kapal ini dipimpin oleh Mayor Darwanto.

Kapal ini telah belayar mengelilingi dunia semenjak 14 April 1996. KRI Arung Samudera telah melawat Australia, Kepulauan Chagos, Seychelles, Yemen, Arab Saudi, Mesir, Italia, Spanyol, Perancis, Maroko, Kepulauan Karibia, Panama, Meksiko, Hawai (Amerika Serikat), Jepang, Hong Kong dan Singapura.
SPESIFIKASI
Pembuat: H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman
Mulai dibuat: 1952
Diluncurkan: 24 Januari 1953
Ditugaskan: 1953
Status: Masih bertugas
Pelabuhan daftar: Armada Timur TNI-AL
Berat benanam: 847 ton
Panjang: 58,5 m (191.93 kaki)
Lebar: 9,50 m (31.17 kaki)
Draft: 4,05 m (13.29 kaki)
Tenaga penggerak: 1 unit Diesel 986 HP, dengan satu propeler berdaun 4
Kecepatan: 10,5 knot dengan mesin
9 knot dengan layar
Awak kapal: 75 orang

FREGAT

Ahmad Yani class

KRI AHMAD YANI 351

KRI Ahmad Yani merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (HMNLS Van Speijk F804) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Surface to Air Missile) ) Mistral menggantikan Sea Cat.
PERSENJATAAN
1. 8 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan McDonnel Douglas RGM-84 Harpoon dengan jangkauan maksimum 130 Km (70 mil laut), berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 227 Kg.
2. 4 Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
3. 1 Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target udara.
4. 2 Senapan mesin 12.7mm
5. 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
SPESIFIKASI
Berat benanam: 2.940 ton
Panjang: 113,42 m (372.11 kaki)
Lebar: 12,51 m (41.04 kaki)
Draft: 4,57 m (14.99 kaki)
Tenaga penggerak: 2 boiler, 2 shaft @30,000 shp
Kecepatan: maksimum 28,5 knot
Awak kapal: 180 orang

KRI SLAMET RIYADI 352

~Sama gan~


KRI YOS SUDARSO 353

~Sama gan~


KRI OSWALD SIAHAAN 354

~Sama gan~


KRI ABDUL HALIM PERDANAKUSUMA 355

~Sama gan~


KRI KAREL SATSUIT TUBIN 356

~Sama gan~

Ki Hajar Dewantara class


KRI KI HAJAR DEWANTARA 364

KRI Ki Hajar Dewantara (364) merupakan kapal perusak kawal berpeluru kendali. Kapal ini juga merupakan kapal perang latih bagi anggota TNI AL.

KRI Ki Hajar Dewantara merupakan bagian dari armada pemukul (striking force). Memiliki kemampuan jelajah dan persenjataan yang mumpuni bagi pengawalan dan perlindungan kawasa perairan Republik Indonesia.

PERSENJATAAN
1. 4 rudal permukaan-ke-permukaan MM-38 Exocet buatan Perancis dengan jangkauan maksimal sekitar 42 Km dengan kecepatan 0,9 mach dan hulu ledak seberat 165 Kg dalam konfigurasi 2x2.
2. 1 Meriam Bofors 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal WM28.
3. 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
4. 4 Torpedo AEG SUT, berpeluncur tabung 533mm, jangkauan 28 Km pada 23 knot atau 12 Km pada 35 knot dengan hulu ledak seberat 250 Kg.
5. Bom Laut/Mortir Anti Kapal Selam
6. Peluncur peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral.
SPESIFIKASI
KRI Ki Hajar Dewantara memiliki berat 1,850 ton. Dengan dimensi 96,70 meter x 11,2 meter x 3,55 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel jelajah, 2 shaft menghasilkan 7000 bhp dan 1 boost turbine dengan 22,300 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot. Diawaki oleh 91 pelaut 14 instruktur dan 100 taruna.

Fatahillah class


KRI FATAHILLAH 361

KRI Fatahillah merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1979 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Termasuk dalam kelas Fatahillah antara lain KRI Malahayati (362), dan KRI Nala (363).
PERSENJATAAN
1. 4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 Km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 Kg.
2. 1 meriam Bofors 120/62 berkaliber 120mm (4.7 inchi) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 Km dengan sistem pemandu tembkan Signaal WM28.
3. 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
4. 12 torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
5. Mortir anti kapal selam Bofors ASR 375mm laras ganda.
SPESIFIKASI
KRI Fatahillah memiliki berat 1450 ton dan berdimensi 83,85 meter x 11,10 meter x 3,30 meter. Dua mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan kecepatan jelajah 21 knot dan 1 boost gas turbine dengan 22.360 shp yang sanggup mendorong hingga kecepatan 30 knot melengkapi kapal berawak maksimal 82 pelaut ini.
KORVET

SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) class


KRI DIPONEGORO 365

Kontrak pembelian dan pembuatan KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin (366) dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004. Keduanya dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.[1]

Peletakan lunas KRI Diponegoro dilakukan bersamaan dengan KRI Hasanuddin (366) pada tanggal 24 Maret 2005. KRI Diponegoro diletakkan lunasnya oleh Laksamana Muda Daradjatun Sutisna dan KRI Hasanuddin oleh Komodor Djoko Soerjanto. Upacara dimulainya perakitan kapal dilakukan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada 25 Agustus 2005.
PERSENJATAAN
Torpedo
KRI Diponegoro dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.
Peluru kendali
Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:
* Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.
* Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.
Meriam
Meriam utama di posisi A dipasang Oto-Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.
Persenjataan elektronik
* Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[3]
* Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
* Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
* Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
* Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
SONAR
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar
RADAR
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.
SPESIFIKASI
Berat benanam: 1.700 Ton
Panjang: 90,71 m (297.60 kaki)
Lebar: 13,02 m (42.72 kaki)
Draft: 3,60 m (11.81 kaki)
Tenaga penggerak: 2 shaft V28-33D STC MAN Diesel (Jerman) @8.900 kW
Kecepatan: 28 knot
Jarak tempuh: 540 km pada 18 knot
Awak kapal: 80 orang


KRI HASANUDDIN 366








Parchim class (kapal bekas Jerman Timur semua nih gan)

KRI KAPITAN PATIMURA 371

KRI Kapitan Patimura (371) merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman , Bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI AL Indonesia pada 1993. Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh tentara Angkatan Laut Jerman Barat. Kapasitas kapal ini bisa menampung sebesar 20 hingga 59 orang anak buah kapal.

Dimensi kapal KRI Kapitan Patimura berukuran 75.2meter x 9.78meter x 2.65 meter/ (246.7 x 32.1 x 8.7 kaki). Berat muatan penuh sekitar 900 ton.
PERSENJATAAN
2 x SA-N-5 SAM
2 x 57 mm gun (1x2)
2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam
4 x 400 mm tabung torpedo
60 x ranjau
Sonar MG-322T (SENJATA ELEKTRONIK)
Decoy PK-16 decol RL (SENJATA ELEKTRONIK)
SPESIFIKASI
Berat benanam: 793 ton standar
854 ton beban penuh
Panjang: 75,2 m (246,7 ft)
Lebar: 9,78 m (32,1 ft)
Draft: 2,65 m (8,7 ft)
Tenaga penggerak: 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
Kecepatan: 24,7 knot
Jarak tempuh: 2.100 nm pada 14 knot
Awak kapal: 62 orang
Sensor dan Radar: Radar MR-302/Strut Curve
Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob


KRI CUT NYAK DIEN 372

~SAMA~


KRI SULTAN THAHA SYAIFUDDIN 375

~SAMA~


KRI MEMET SASTRAWIRIA 380

~SAMA~


KRI IMAM BONJOL 383

~SAMA~


KRI PATI UNUS 384

~SAMA~


KRI TEUKU UMAR 385

~SAMA~


KRI SILAS PAPARE 386


KRI HASAN BASRI 382

~SAMA~


KRI UNTUNG SUROPATI 872

KRI NUKU 873

~SAMA~

(PIC NYA GEDE GAN, BIAR GAK BWK KLIK AJA: http://beta.tnial.mil.id/koarmatim/g...reate.php?id=1
KRI LAMBUNG MANGKURAT 874

~SAMA~


KRI SUTANTO 877

~SAMA~

(BISA BANTU CARI PIC NYA GAN? )
KRI SUTEDI SENOPUTRA

~SAMA~

KRI WIRATNO 879

~SAMA~


KRI TJIPTADI 881

~SAMA~

KAPAL SELAM "TABAH SAMPAI AKHIR!"

Cakra class (Type 209/1300 German)


KRI CAKRA 401 (ket. foto: pasukan katak meluncur dari KRI Cakra)

KRI Cakra (401) merupakan kapal pertama dalam jenis Kapal selam kelas Cakra. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Cakra dalam jajaran TNI AL. Kapal pertama merupakan KRI Tjakra (ejaan lama) salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Russia (Kapal Selam Kelas Whiskey) yang di scrap tahun 70-an.

KRI Cakra dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman pada 1981. Merupakan Kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut sedunia. Mempunyai motto Tabah Sampai Akhir.

KRI Cakra termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal lain dalam kelas Cakra adalah KRI Nanggala (402). Kedua kapal selam tersebut dibuat di Jerman Barat, dipesan pada tahun 1977 dan pada tahun 1981, mulai bertugas bersama dengan KRI Nanggala (402).
PERSENJATAAN
14 buah torpedo (biasanya pakai SUT Torpedo buatan PT.DI ) 21 inci dalam 8 tabung.
SPESIFIKASI
KRI Cakra memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut. Sonar: CSU-3-2 suite


KRI NANGGALA 402

KRI Nanggala dibuat oleh Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat pada 1981. Merupakan kapal selam type 209/1300 yang banyak digunakan oleh Angkatan Laut sedunia.

KRI Nanggala (402) merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala. Kapal pertama merupakan salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang di-scrap tahun 1970-an.
SPESIFIKASI & SENJATA

~SAMA~

KAPAL PATROLI

KCR Mandau class


KRI MANDAU 621

KRI Mandau (621) merupakan kapal perang patroli utama Indonesia dari jenis
Kapal Cepat Rudal (KCR) dan merupakan kapal pertama dari kapal kelas Mandau. Kapal ini dibuat di Galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1979. Kapal lain dalam kelas yang sama adalah KRI Mandau (621), KRI Rencong (622), KRI Badik (623), dan KRI Keris (624).
PERSENJATAAN
Torpedo
Kapal ini tidak dilengkapi dengan torpedo dan persenjataan anti-kapal selam lainnya.
Peluru kendali
Awalnya KRI Mandau menggunakan Rudal Aerospatiale MM-38 Exocet sebanyak 4 pucuk (2 x 2), yang memiliki jangkauan maksimum 42 km (23 mil laut) dengan kecepatan 0,9 mach, berhulu ledak 165 kg, berpemandu active radar homing, bersifat jelajah inersia, sea-skimmer. Sejak ada kerja sama alih teknologi dengan China Exocet maka mulai diganti dengan rudal C-802 buatan SACCADE.
Meriam
* Meriam Bofors 57 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 200 rpm, berjangkauan maksimum 17 km (9,3 mil laut) dengan berat amunisi 2,4 kg, anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal, berpemandu tembakan Signaal WM28.
* Meriam Bofors 40 mm/70: 1 pucuk, kecepatan tembakan 300 rpm, dengan jangkauan maksimum 12 km (6,6 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg, anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
* Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm: 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm, dengan jangkauan efektif 2 km dengan berat amunisi 0,24 kg, anti pesawat udara, helikopter
SPESIFIKASI
Berat benanam: 255 ton standar
290 ton beban penuh
Panjang: 53,58 m (175.79 kaki)
Lebar: 8,00 m (26.25 kaki)
Draft: 1,63 m (5.35 kaki)
Tenaga penggerak: 2 M504 Diesel, 1425 hp , melalui 2 shaft ke 2 propeler ,
1 turbin GE LM 1500
Kecepatan: 41 knot
Jarak tempuh: 2.100 nm pada 14 knot,
Awak kapal: 43 orang
Sensor dan Radar: Radar MR-302/Strut Curve
Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
Persenjataan elektronik dan umpan: Sonar MG-322T
Decoy PK-16 decol RL


KRI RENCONG 622

~SAMA~


KRI BADIK 623

~SAMA~

KRI KERIS 624

~SAMA~

FPB-57 Nav I Kakap class


KRI KAKAP 811

KRI Kakap (811) merupakan kapal patroli TNI-AL. KRI Kakap adalah kapal jenis FPB-57 generasi pertama buatan Lurssen, Vegesack, Jerman. Pemesanan kapal ini disertai perjanjian untuk membuat kapal selanjutnya di PT. PAL, Surabaya. KRI Kakap diopersikan mulai 1988. Kapal-kapal dalam kelas ini adalah KRI Kakap, KRI Kerapu, KRI Tongkol, dan KRI Barakuda.
PERSENJATAAN
Meriam utama kapal perang KRI Kakap ini adalah meriam
tunggal 40 mm serta dua senapan mesin 7.62 mm. KRI Kakap juga mempunyai sistem DR200S bagi pertahanan terhadap peluru kendali.
SPESIFIKASI
Kapal dengan 49 awak ini mempunyai ukuran 58.1 m x 7.62 m x 2.73 m ( 190.6 kaki x 25 kaki x 9 kaki).Kecepatan maksimum 28.1 knot dan berbobot penuh 425 ton.


KRI KERAPU 812

~SAMA~


KRI TONGKOL 813

~SAMA~

KRI BARAKUDA 814

~SAMA~

KCT Andau class FPB-57 Nav II

(Bantuin cari PIC nya dong gan )
KRI ANDAU 650

KRI Andau (650) merupakan kapal pertama dari kapal perang jenis Kapal patroli kelas Andau milik TNI AL. Merupakan jenis kapal cepat torpedo (KCT).

Bertugas sebagai elemen pemukul musuh, baik di permukaan maupun bawah permukaan (ASW - Anti Submarine Warfare) termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam. Termasuk dalam kelas Andau antara lain KRI Singa (651), KRI Tongkak (652) dan KRI Ajak (653).

KRI ini merupakan jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) untuk menghadapi perang di bawah air (Anti Submarine Warfare) yang dilengkapi dengan torpedo berpemandu AEG SUT (Surface & Underwater Target). Pada tahun 1988, KRI Andau masuk sebagai bagian dari Armada TNI Angkatan Laut.
PERSENJATAAN
1. Dua tabung peluncur torpedo Ø 533 millimetre (20.98 in), dibekali dengan torpedo berpemandu AEG SUT (Surface & Underwater Target) yang pada kecepatan 23 knot torpedo ini dapat menghantam target berjarak 28 km,
2. Satu Meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal LIROD Mk. 2.
3. Satu Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 Km untuk target permukaan dan udara.
4. Dua kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 km untuk target udara.
SPESIFIKASI
Berat benanam: 445 ton (muatan penuh)
Panjang: 58,10 m (190.62 kaki)
Lebar: 7,6 m (24.93 kaki)
Draught: 2,95 m (9.68 kaki)
Tenaga penggerak: 2 x MTU 60V 956 TB92
Kecepatan: 27 knot (maksimum)
15 knot (ekonomis)
Jarak tempuh: 2.200 nm pada 27 knot
6.000 nm pada 15 knot
Awak kapal: 42 orang
Persenjataan: Torpedo Ø 533 millimetre (20.98 in)


KRI SINGA 651

~SAMA~

(Bisa bantu cari PIC nya gan? )
KRI TONGKAK 652

~SAMA~


KRI AJAK 653

~SAMA~

Pandrong class FPB-57 Nav IV


KRI PANDRONG 801

KRI Pandrong (801) adalah kapal patroli milik TNI AL.

KRI Pandrong adalah kapal FPB-57 generasi pertama bikinan PT.PAL yang disebut FPB57 Nav I, generasi terbaru dinamakan FPB57 Nav V yang diperkenalkan pada tahun 2000 (KRI Todak). KRI Pandrong sendiri diresmikan pada tahun 1992 bersama saudaranya KRI Sura (802) setahun kemudian. Beberapa rencana pengembangan atas kelas Pandrong dan kelas Todak adalah akan dilengkapinya dengan rudal anti kapal C 802 buatan Tiongkok yang berjangkauan maksimal 130 km. Ada pula rencana untuk tahun 2008 dimana akan dilakukan penggantian mesin dengan menggunakan mesin pendorong bertenaga lebih tinggi dan pemakaian bahan bakar lebih irit.
PERSENJATAAN
Meriam utama kapal perang KRI Pandrong ini adalah meriam Bofors SAK 57 mm/70 berpemandu tembakan Signaal LIROD Mk.2, Meriam SAK 40mm/70 serta dua Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm.
SPESIFIKASI
Kapal yang mempunyai 49 awak kapal ini mempunyai ukuran 58.1 m x 7.62 m x 2.73 m ( 190.6 kaki x 25 kaki x 9 kaki).Kecepatan maksimum 28.1 knot dan berbobot penuh 425 ton. Kapal KRI Pandrong mempunyai dua mesin disel yang menghasilkan 8,260 bhp secara bersamaan dan dengan dibantu dua buah "shaft", kapal ini mampu melaju sampai kecepatan 28.1 mil nautikal.

Karena PIC nya BWK, jadi buka aja link: http://www.koarmabar.mil.id/images/g...0%28802%29.jpg
KRI SURA 802

~SAMA~

Todak class FPB-57 Nav V


KRI TODAK 803

KRI Todak merupakan kapal pertama dalam seri FPB-57 Nav V yang dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh PT. PAL, Surabaya untuk TNI Angkatan Laut. Seri ini merupakan pengembangan dari seri sebelumnya. KRI Todak diluncurkan dari galangan pada tahun 1999 dan masuk ke jajaran armada TNI Angkatan Laut pada tahun 2000 sebagai bagian dari Satuan Kapal Patroli, Koarmabar.
PERSENJATAAN
1. Dalam waktu dekat akan dipersenjatai 2 rudal permukaan
-ke-permukaan C 802 buatan Tiongkok dengan jangkauan maksimal sekitar 130 Km
2. 1 Meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal LIROD Mk. 2.
3. 1 Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 Km untuk target permukaan dan udara.
4. 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
SPESIFIKASI
KRI Todak memiliki bobot pada muatan penuh 445 ton. Dengan dimensi 58,10 meter x 7,62 meter x 2,85 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 8,850 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot. Diawaki oleh maksimal 53 pelaut.


KRI HIU 804

~SAMA~


KRI LAYANG 805

~SAMA~


KRI LEMADANG 806

KRI KARANG UNARANG 985

Sebelumnya KRI Karang Unarang adalah Kapal Fery Cepat Barito , sebuah kapal fery penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri (Persero). Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 milyar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL. Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Serayu, KFC Mahakam, KFC Ambulu, KFC Cisadane dan KFC Barito. Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat. Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang. Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah. Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer , maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut (kapasitas 925 orang menjadi 600 orang).
SPESIFIKASI
Panjang keseluruhan: 69,80 m
Panjang antara garis tegak (LBP) 62,00 m
Lebar 10,40 m
Berat bersih 493 metrik ton
Tangki BBM (FOT total) 54 ton
Kecepatan maksimum 38 knot
Kecepatan jelajah 30 knot
Jarak jelajah maksimum 550 mil laut
Daya mesin penggerak (MPK) 3.805 AW/2 unit.
Daya angkut sebanyak 600 pasukan.

KRI Karang Unarang 985
Sibarau class

PERMAKLUMAN= KARENA SULITNYA MENCARI FOTO, BEBERAPA FOTO-FOTO KAPAL KELAS SIBARAU DISINI ADALAH FOTO-FOTO SAAT MASIH BERTUGAS DI ROYAL AUSTRALIAN NAVY. MOHON MAKLUM

KRI SIBARAU 847

KRI Sibarau (847) adalah kapal type Attack Class buatan Australia. KRI Sibarau ini adalah kapal bekas pakai AL Australia.
SPESIFIKASI
Berat benanam: 146 ton
Panjang: 32 m
Lebar: 6.1 m
Draught: 2,19 meter
Tenaga penggerak: Dua mesin 16 silinder disel turbocharged merk CUMMINS KV50 (Repowering tahun 2007) bertenaga total 3,600 hp, menggerakan dua shaft
Kecepatan: 18 Knots (ekonomis) 21 Knots (maksimal)
Jarak tempuh: 950 mil (18 knots)
Endurance: 2 hari
Awak kapal: 25
Sensor dan Radar: Radar FURUNO RDF 078 / FR 1941
Persenjataan: 1 x 40 mm gun, 1 x 81 mm mortar, 2 x .50 caliber senapan mesin. Ranjau dan depth charges bisa juga dibawa


KRI SILIMAN 848

~SAMA~


KRI SIGALU 857

~SAMA~


KRI SILEA 858

~SAMA~

[IMG]http://www.worldwarships.com/Warship_Slides
/HMAS_Bombard.jpg[/IMG]
KRI SIRIBUA 859

~SAMA~

(Bisa bantuin cari PIC nya gan? )
KRI WAIGEO 861

~SAMA~


KRI SIADA 862

~SAMA~


KRI SUKUDA 863

~SAMA~


KRI SIGUROT 864

~SAMA~

Cucut class

KRI CUCUT 866

KAPAL ANGKUT

Kapal Feri


KRI KARANG PILANG 981

Sebelumnya KRI Karang Pilang (981) adalah Kapal Fery Cepat Ambulu , sebuah kapal fery penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri (Persero). Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 milyar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL. Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Serayu, KFC Mahakam, KFC Ambulu, KFC Cisadane dan KFC Barito. Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat. Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang. Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah. Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer , maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut. KFC Ambulu diubah menjadi KRI Karang Pilang (981) , KFC Mahakam diubah menjadi KRI Karang Tekok (982) , KFC Serayu menjadi KRI Karang Banteng (983) , KFC Cisadane menjadi KRI Karang Galang (984) , dan KFC Barito menjadi KRI Karang Unarang (985)

(Bisa bantuin cari PIC nya gan? )
KRI KARANG TEKOK 982

Sebelumnya KRI Karang Tekok adalah Kapal Fery Cepat Mahakam , sebuah kapal fery penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri (Persero). Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 milyar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL. Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Serayu, KFC Mahakam, KFC Ambulu, KFC Cisadane dan KFC Barito. Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat. Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang. Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah. Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer , maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut. KFC Ambulu diubah menjadi KRI Karang Pilang (981) , KFC Mahakam diubah menjadi KRI Karang Tekok (982) , KFC Serayu menjadi KRI Karang Banteng (983) , KFC Cisadane menjadi KRI Karang Galang (984) , dan KFC Barito menjadi KRI Karang Unarang (985)

(Bisa bantuin cari PIC nya gan? )
KRI KARAENG BANTENG 983

Sebelumnya KRI Karang Banteng (983) adalah Kapal Fery Cepat Serayu , 



KAPAL MULTI TUGAS (LPD/APCR)


KRI dr. SOEHARSO 990 (Hospital Ship)

Pada saat bernama KRI Tanjung Dalpele (972), kapal ini adalah kapal serba guna yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel (BAP), kapal bantu rumah sakit (BRS) serta dapat mendaratkan dua heli jenis Super Puma.

Kapal ini diklasifikasikan sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock). Nama Dalpele diambil dari sebuah tanjung yang terletak di pulau paling timur gugusan pulau di Provinsi Papua. Nama tanjung tersebut diabadikan sebagai nama KRI karena di tempat itu para sukarelawan yang terdiri atas putra-putri terbaik Indonesia rela mengorbankan jiwa ketika berlangsungnya operasi Komando Trikora untuk membebaskan Irian Barat. Kapal produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan Korea Selatan ini tiba di Indonesia 21 September 2003.

Seiring dengan kebutuhan TNI AL secara umum dalam menjalankan tugas-tugas negara, TNI AL memesan 2 unit kapal yang menyerupai kapal ini dan telah beroperasi dan diberi nama KRI Surabaya dan KRI Makassar.

Nama dr. Soeharso diambil dari nama seorang dokter orthopaedi (dokter ahli bedah tulang) yakni Prof. dr. Soeharso nama yang sama dengan nama rumah sakit orthopaedi dan rehabilitasi di Solo. Ia telah banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan membantu menolong dan merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki akibat peperangan.
SPESIFIKASI
Kapal ini berbobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh. Kapal sepanjang 122 meter, lebar 22 m, dan draft 6,7 m ini mempunyai geladak yang panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan dua buah helikopter sekelas Super puma sekaligus.

Kapal ini juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi dan juga melakukan perawatan terhadap helikopter. Sebagai kapal rumah sakit, telah disediakan 1 ruang UGD, 3 ruang bedah, 6 ruang poliklinik, 14 ruang P-jang Klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.

Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, KRI DR Soeharso juga dapat menampung 400 pasukan dan 3000 penumpang.

Dalam fungsinya sebagai kapal angkut, kapal ini mampu mengangkut 14 truk/tank dengan bobot per truk/tank 8 ton, 3 helikopter tipe Super Puma, 2 Landing Craft Unit (LCU) tipe 23 M dan 1 hovercraft.
PERSENJATAAN
Persenjataan, kapal ini dilengkapi senjata Meriam Bofors SAK 40 mm L/70 1 pucuk, 2 pucuk Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20mm, dan 2 buah senapan Mesin 12,7 mm.

Tenaga penggeraknya adalah mesin diesel.
PARA KOMANDAN KAPAL
* Letkol Laut (P) Prasetyo (2003-2005)
* Letkol Laut (P) Estu Prabowo (2005-2007)
* Letkol Laut (P) Purwanto (2007-2008 )
* Letkol Laut (P) Hadi Prayitno (2008)
* Letkol Laut (P) Indarto Budiarto (2008)
* Letkol Laut (P) Basri Mustari (2008-2009)
* Letkol Laut (P) Heribertus Yudho Warsono (2009-sekarang)


KRI MAKASSAR 590

KRI Makassar (590) adalah sebuah kapal LPD buatan Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd, Korea Selatan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal perang rumah sakit. Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi stealth ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam. Kontrak kapal ini ditandatangani pada Desember 2004, kontrak ini berisi tentang pengadaan satu Kapal Komando (KRI Tanjung Dalpele) dan empat kapal LPD (dua dibuat di Korea dan dua lainnya dibangun di PT PAL Surabaya).
SPESIFIKASI
Kapal ini mempunyai panjang 122 meter itu dapat mengangkut sekitar 500 personel, 13 ranpur,dan lima helikopter. Kapal berbobot 7.800 ton itu, juga dilengkapi dengan dua landasan pendaratan helikopter (helipad).
PERSENJATAAN
Kapal ini dirancang khusus untuk mampu dipasang meriam 100 mm, dilengkapi ruang CIC untuk sistem kendali senjata (fire control system), serta sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal jenis kombatan lain untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helikopter.


KRI SURABAYA 591

~SAMA~


KRI BANJARMASIN 592

KRI Banjarmasin (592) adalah kapal ke-3 jenis LPD yang dua kapal jenis ini sebelumnya dibuat di Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd, Korea Selatan, dan sekarang dibuat di PT. PAL Indonesia, Surabaya. Kapal ini dirancang sebagai kapal perang rumah sakit. Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.
SPESIFIKASI
Berat benanam: 7.300 ton
Panjang: 125 m (410.10 kaki)
Lebar: 22 m (72.18 kaki)
Draught: Unknown
Perahu & LCT yang dibawa: 2 × LCT
Pesawat: 3 × Helikopter








(sekilas)Meriam Bofors 57 Mk. 3 Andalan FPB-57 PT.PAL



Meriam yang terpasang pada kapal cepat FPB-57 buatan PT. PAL adalah meriam serbaguna Bofors 57 Mk. 3 buatan BAE Systems - Bofors Swedia. Meriam ini dapat digunakan untuk keperluan anti kapal permukaan, anti pesawat, bahkan untuk memberikan bantuan tembakan pada saat pendaratan amphibi. Bofors 57 Mk. 3 mampu menembakkan 220 peluru/menit. Jumlah peluru siap tembak biasanya adalah 120 peluru dan bisa dikombinasikan untuk 2 jenis peluru. Gelombang laut yang menyebabkan kapal bergoyang tak dapat menghalangi Bofors 57 Mk. 3 untuk melumat sasarannya karena meriam ini dilengkapi perangkat gyrostabilized yang memyebabkan meriam tetap mengunci target walaupun kapal sedang bergoyang karena ombak atau ngebut (cocok banget untuk kapal cepat).
VERSI SILUMAN

versi stealth nya dipasang pada kapal cepat Visby. agar semakin sulit dideteksi radar, bila tidak digunakan laras meriam tersimpan di dalam kubah (seperti gambar di atas)....

Visby dengan Bofors 57 Mk. 3 Stealth andalannya
Kelas Frosch II, Tipe 109 Landing Ship Tank (LST)


KRI TELUK CIREBON 543

KRI Teluk Cirebon (543) merupakan kapal ketigabelas dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. Dinamai menurut nama sebuah teluk di Jawa Barat.

KRI Teluk Cirebon dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1979 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung E35. Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada pada tahun 1995. KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

KRI Teluk Cirebon bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik.
PERSENJATAAN
1. 1 kanon laras ganda kaliber 37mm Model 1939
2. 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara.
3. 2 kanon laras ganda kaliber 25mm
SPESIFIKASI
KRI Teluk Cirebon memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot. Diawaki oleh maksimal 42 pelaut. Mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.


KRI TELUK SABANG 544

~SAMA~

Teluk Langsa class LST (veteran-veteran D-Day Normandia )


KRI TELUK LANGSA 501

KRI TELUK BAYUR (PENSIUN )


KRI TELUK AMBONIA 503


KRI TELUK KAU 504


KRI TELUK TOMINI 508
KRI TELUK RATAI 509
KRI TELUK SALEH 510
KRI TELUK BONE 511

Pulau Rengat (Tripartite) class (MHSC)


KRI PULAU RENGAT 711

KRI Pulau Rengat (711) adalah sebuah kapal perang jenis pemburu ranjau laut milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kapal ini merupakan yang pertama dalam kelasnya sehingga kapal sejenis ini disebut kapal kelas Pulau Rengat.

Dinamai Pulau Rengat, karena untuk kapal ranjau harus menggunakan nama pulau dengan awalan "R". pulau Rengat merupakan salah satu pulau kecil di selat Malaka. Termasuk dalam kelas Pulau Rengat antara lain adalah KRI Pulau Rupat (712).


KRI PULAU RUPAT 712
 Kapal survey kelas Hecla (AGSH)

KRI DEWA KEMBAR 932, Veteran Perang Falkland



KRI Dewa Kembar (932) merupakan kapal survei hidrografi milik TNI Angkatan Laut yang dibeli dari Angkatan Laut Inggris pada 1986 dengan nama HMS Hydra (A144). Pasang lunas pada tanggal 14 Mei 1964, diluncurkan pada 14 Juli 1965 dan mulai bertugas di Angkatan Laut Inggris pada 4 Mei 1966. Pada tahun 1986 dibebastugaskan dan kemudian dibeli oleh Indonesia.
SPESIFIKASI
Berat benanam: 2.000 ton standard
2.945 ton beban penuh
Panjang: 79 m (259.19 kaki)
Lebar: 15,4 m (50.52 kaki)
Draft: 4,9 m (16.08 kaki)
Tenaga penggerak: Diesel-electric drive
3 × Paxman 12 YJCZ diesels producing 2,434 hp
1 electric motor producing 2,000 shp, driving a single shaft
Bow thruster
Kecepatan: berlayar 11 knot
maksimum 14 knot
Jarak tempuh: 1.200 mil laut pada 11 knot
Perahu & LCT yang dibawa: 2 × 35 kaki (11 m) surveying motor boats
Awak kapal: 12 perwira dan 116 awak
Sensor dan Radar: Kelvin Hughes Type 1006 radar
Hydroplot Satellite navigation system
computerised data logging
gravimeter
magnetometers
sonars
echo-sounders
Pesawat: 1 × Helikopter Westland Wasp


KRI Dewa Kembar (HMS Hydra) di medan laga kepulauan Falkland

Kapal pendukung (AKL)

KRI Teluk Mentawai 959



KRI Teluk Mentawai (959) adalah salah satu kapal yang tergabung dalam Komando Lintas Laut Militer, dalam jajaran TNI Angkatan Laut yang berpangkalan di Tanjung Priok, Jakarta. Kapal dengan jenis Coaster berbentuk Cargo dengan bobot mati 1350 ton mempunyai tugas pokok sebagai kapal angkut logistik dalam tugasnya sebagai unsur pendukung angkutan laut militer.
SEJARAH
KRI Mentawai dibuat di Bukares, Hungaria pada tahun 1964. Telah melaksanakan perbaikan terakhir pada tahun 2005 di Dok Kodja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta. Dalam perbaikan tersebut telah diganti mesin asli Lang dengan mesin baru Caterpillar buatan Amerika Serikat.
PERSENJATAAN
KRI Mentawai didukung persenjataan ringan standar Angkatan Laut berupa Metraliur Double laras 12,5 mm berada di lambung kanan dan kiri. selain itu dilengkapi senjata perorangan berupa AK-47 buatan Rusia.

Karena tidak dimaksudkan sebagai kapal tempur di garis depan, maka kapal ini tidak dilengkapi dengan persenjataan berat dan canggih seperti meriam, kanon atau rudal.

KAPAL PENDUKUNG

KAPAL KOMANDO


KRI MULTATULI 561

KAPAL TANKER
Dalam sebuah misi tempur dan patroli jarak jauh sudah umum bila terdapat unit kapal tanker pada iringan konvoi. Keberadaan kapal tanker mutlak diperlukan sebagai elemen pendukung logistik dan bahan bakar untuk kapal perang lainnya, seperti korvet, fregat, LST (landing ship tank) dan kapal selam. Dengan adanya kapal tanker, menjadikan unsur kapal perang yang sedang melakukan operasi tidak perlu kembali ke pangkalan untuk pemenuhan kebutuhan logistik dan bahan bakar.

KAPAL TANKER PANTAI KELAS KHOBI


KRI BALIKPAPAN 901
  KRI SAMBU 902

KAPAL TANKER KELAS ROVER


KRI ARUN 903, TANKER TERBESAR TNI AL

(keterangan foto: KRI Arun saat masih berdinas di Royal Navy)

Dilihat dari sosoknya, KRI Arun memang terbilang berukuran besar ketimbang jenis kapal perang lainnya. KRI Arun mulai memperkuat TNI-AL sejak tahun 1992, sebelumnya KRI Arun adalah bernama RFA Green Rover dengan nomer lambung A268. RFA (Royal Fleet Auxiliary) adalah satuan kapal tanker dari angkatan laut kerajaan Inggris. RFA Green Rover dibuat oleh galangan Swan Hunter pada tahun 1969 untuk Royal Navy.

Namun dalam kelas kapal tanker, KRI Arun termasuk dalam kelas kapal tanker ringan. Tugas yang diemban yakni menyalurkan bahan bakar, bahan pelumas, air tawar, bahan makanan dan amunisi. KRI Arun dapat memuat sampai 22.000 meter kubik bahan bakar solar dan 3.800 mater kubik bahan bakar Avtur untuk pesawat terbang dan helikopter. Kapal ini mampu melakukan pengisian bahan bakar saat melaju di laut langsung kepada dua kapal perang.

Ciri lain dari kehandalan KRI Arun yakni memiliki landasan helipad yang berukuran cukup besar. Helikopter berat sekelas Super Puma dan Sea King pastinya mampu mendarat di kapal ini, tapi sayangnya tidak ada fasilitas untuk hanggar. Saking besarnya helipad, pernah sebuah pesawat Harrier tinggal landas dari RFA Green Rover. Jenis kapal tanker ini total dibuat sampai lima unit untuk Royal Navy. Seiring modernisasi, beberapa Rovel Class juga dijual, diantaranya untuk AL Portugal.

Selain kondang dalam setiap misi patroli dan tempur, KRI Arun juga kerap dijadikan “kapal markas” saat berlangsungnya latihan tempur. Dengan fasilitas yang lengkap dan memadai, KRI Arun pada bulan Mei tahun 2000 pernah digunakan oleh mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid saat mengarungi perairan sekitar Lampung dan Kepulaua Seribu selama 17 jam. Jadi selain berperan sebagai kapal tanker, KRI Arun juga layak menyandang gelar kapal VVIP.
SPESIFIKASI
Berat: 11.520 ton
Panjang: 140,6 m
Lebar: 19,2 m
Mesin: 2×16 silinder Pielstick diesels, 15,300 shp
Kecepataan: 17 knot
Jangkauan: 15.000 nm (15 knots)
Senjata: 2 x meriam 40 mm, 2 x meriam 20 mm
Awak: 47

TANKER KECIL

(Bisa bantuin cari PIC nya gan? )
KRI SUNGAI GERONG 906

REPLENISHMENT TANKER (AOTL) (apaan ini gan, ada yg bisa jelasin? )


KRI SORONG 911

KAPAL TUNDA

KRI RAKATA 922

(Bisa bantuin cari PIC nya gan? )
KRI SOPUTAN 923


KRI LEUSER 924

KAPAL PENDUKUNG LAINNYA


KRI NUSA UTARA 584

KRI Nusa Utara (584) merupakan sebuah kapal dalam angkatan laut Indonesia. KRI Nusa Utara merupakan sebuah kapal pengangkut logistik Pemilu yang ditempatkan di Tarakan bagi pengedaran logistik di Wilayah Kalimantan Timur.


KELAS FRANS KAISEPO



KRI Frans Kaisiepo (368)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
KRIDiponegoro 3.jpgSIGMA class
Karier (ID) Bendera Indonesia
Pembuat: Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.
Mulai dibuat:
Diluncurkan: Unknown
Ditugaskan: Direncanakan pada 2009
Nama sebelumnya: SIGMA 4
Status: persiapan
Pelabuhan daftar: Armada Timur TNI-AL
Karakteristik umum
Berat benanam: 1.700 Ton
Panjang: 90.71 m (297,60 kaki)
Lebar: 13.02 m (42,72 kaki)
Draft: 3.60 m (11,81 kaki)
Tenaga penggerak: 2 shaft V28-33D STC MAN Diesel @8.900 kW
Kecepatan: 28 knot
Jarak tempuh: 540 km pada 18 knot[1]
Awak kapal: 80 orang
Sensor dan Radar: Radar MW08 3D multibeam surveillance radar
Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
Persenjataan elektronik dan umpan: Sistem Perang: Thales TACTICOS
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
Sonar Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
Komunikasi elektronik Thales/Signaal FOCON
Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Persenjataan: 2 x 4 rudal anti-pesawat MBDA Mistral TETRAL
4 rudal permukaan MBDA Exocet MM40 block 2
76 mm Oto-Melara kanon utama
2 x 20 mm Vector G12 kanon ringan
2 seluncur torpedo B515 tipe 3A 244S Mode II/MU 90

KRI Frans Kaisiepo (367) merupakan kapal keempat dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. KRI Frans Kaisiepo merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Sejarah
o 1.1 Pembuatan
o 1.2 Nama
* 2 Kapal
o 2.1 Persenjataan
+ 2.1.1 Torpedo
+ 2.1.2 Peluru kendali
+ 2.1.3 Meriam
o 2.2 Persenjataan elektronik
o 2.3 Sensor dan elektronis
+ 2.3.1 Radar
+ 2.3.2 Sonar
o 2.4 Tenaga penggerak
* 3 Penugasan
o 3.1 2009
* 4 Referensi
o 4.1 Sumber
o 4.2 Pranala luar

[sunting] Sejarah
[sunting] Pembuatan

Kontrak pembelian dan pembuatan Kapal kelas ini dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004. Kapal dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda. Setelah sebelumnya direncanakan untuk dibuat di Surabaya oleh PT PAL, tetapi Batal.
[sunting] Nama

Menggunakan nama Frans Kaisiepo, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua
[sunting] Kapal
[sunting] Persenjataan
[sunting] Torpedo

KRI Frans Kaisiepo dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.[2]
[sunting] Peluru kendali

Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:

* Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.[2]
* Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak sangat pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.[2]

[sunting] Meriam

Meriam utama di posisi A dipasang Oto-Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.[2]
[sunting] Persenjataan elektronik

* Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[2]
* Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
* Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
* Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
* Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

[sunting] Sensor dan elektronis
[sunting] Radar

Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.[2]
[sunting] Sonar

Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar
[sunting] Tenaga penggerak

Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.
[sunting] Penugasan

Maritime Task Force/UNIFIL pada tanggal 21 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo-368 secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritme Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan LAF-Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainya di AMO (Area of Maritime Operation). Misi tugas dari Maritime Task Force merupakan bagian keseluruhan dari operasi UNIFIL di Lebanon. Dengan melaksanakan pengawasan terhadap wilayah perairan Lebanon, hal ini akan mewujudkan suatu perdamaian di Lebanon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar